Waspada..!!! 43 motor hilang setiap hari


JAKARTA (Pos Kota) – Sepak terjang para penjahat yang beraksi memasuki bulan Ramadhan tak hanya para perampok yang mengincar nasabah serta kawasan perumahan. Penjahat spesialis ranmor (kendaraan bermotor) pun siap mencari mangsa mengincar kendaraan di jalan, tempat parkir umum, serta pemukiman.

Dalam tiga pekan terakhir menjelang bulan Puasa, Pos Kota mencatat tak kurang dari 800 kendaraan bermotor raib di Jakarta dan sekitarnya.

Dari angka tersebut sekitar 90 persen kendaraan yang digasak adalah sepeda motor. Dalam sehari sedikitnya 30 laporan kehilangan kendaraan yang diterima Polda Metro Jaya dan jajarannya. Angka ini belum termasuk korban yang tidak melapor.

Dari laporan di setiap polsek, tercatat lebih dari tiga motor hilang dicuri, angka itu diindikasikan akan melonjak pada bulan puasa ini. Jika dari 43 Polsek yang ada di Jakarta ini melaporkan rata-rata kehilangan motor setiap harinya satu unit, tak kurang dari 43 motor hilang dalam sehari.

Bermodalkan kunci palsu, motor bisa dibawa kabur hanya dalam hitungan detik oleh alap- alap motor. Parkiran kos-kosan , warnet bahkan teras rumah menjadi sasaran para pelaku.

Angka pencurian kendaraan motor dalam catatan Polda Metro Jaya dari tahun ke tahun tetap tinggi, meski ada penurunan, tapi tak signifikan. Tahun 2006 tercatat 10.791 kendaraan hilang di Jakarta dan sekitarnya, tahun 2007 meningkat 11.620 kendaraan atau rata-rata 32 kendaraan raib sehari. Sedangkan tahun 2008 meski ada penurunan menjadi 9.946 kendaraan hilang atau sehari 28 unit, namun angka ini tetap tinggi.

GAMPANG DIJUAL

Ada beberapa faktor yang membuat para bandit lebih suka mengincar sepeda motor. Jumlah kendaraan terutama sepeda motor yang meningkat pesat setiap tahun dan kini mencapai sekitar 7 juta unit, memberi peluang penjahat untuk menggasaknya.
Selain cukup mudah dicuri, bagi pelaku yang sudah spesialis, kendaraan roda dua ini juga lumayan cepat untuk dijual.

Kendati tak dilengkapi dengan surat-surat, calon konsumen banyak yang tertarik untuk membelinya. Hasil curian dilempar ke daerah pelosok dengan harga miring.

Tak cuma dijual secara utuh, onderdil atau bagian motor yang dipreteli pun cukup banyak peminatnya. Belakangan modus ini marak dilakoni pelaku pencuri, motor yang mereka gasak dibawa ke bengkel lalu dipreteli bagian per bagiannya. Selanjutnya onderdil hasil ‘kanibalisme’ tersebut dijual ke seorang penadah atau kepada ‘konsumen’ langsung dengan cara ditawarkan dari mulut ke mulut.

Mata rantai 3P yakni, pemetik (istilah buat pelaku pencuri), penadah dan pembeli menjadi semacam simbiosis mutuaslime yang saling membutuhkan. Aksi pencurian kerap berlangsung lantaran adanya dukungan dari dua mata rantai lainnya, yakni penadah dan pembeli (pemakai). Jika salah satu mata rantai berhasil diputus oleh aparat yang berwenang, diharapkan kasus pencurian tersebut bisa ditekan sekecil mungkin.

0 Response to "Waspada..!!! 43 motor hilang setiap hari"

Posting Komentar

Powered by Blogger